Yang Terlupakan : Lapangan di Tengah Kota

Dulu hampir tiap kampung memiliki lapangan, atau sekedar tempat terbuka luas dan lapang. Periode 90 an ke bawah, tempat2 inilah yg memfasilitasi hiburan, olahraga dan aneka kegiatan bagi penduduk kota Malang. Dari sepakbola, panggung agustusan, orkes hingga layar tancap. Seiring perkembangan jaman, beberapa musnah berganti hunian, salah satunya lapangan setaman. Lapangan yg diperuntukkan olahraga voli itu bisa berganti rupa menjadi aneka ajang saat warga kampung selorejo gang 6 punya gawe. Meriah sekali lapangan2 tempo dulu, sebelum dibangun menjadi rumah.
Lapangan di sekitar stadion Gajayana sedikit bernasib baik. Tidak diratakan seluruhnya, namun bukan berarti lebih beruntung. Dulu area gajayana sangat luas, muat utk puluhan anak kecil main bola, terdiri dari beberapa tim. Selain itu pinggiran luar gajayana teduh dgn aneka pohon. Yg bernasib apes lainnya adalah Lapangan Tembalangan
Edisi kali ini akan menampilkan lapangan2 yg  masuk 4 besar, dan masih bertahan di tengah himpitan kota Malang , tidak termasuk Lapangan Rampal

1. Lapangan Taman Gayam
 Berada di jalan taman gayam, di antara jalan buah2an. Utk menjumpainya bisa lewat kawi atas, kemudian belok kiri sebelum mencapai dieng
Berada dekat dgn bareng kulon, perumahan menengah, lapangan ini malah lebih sering dipakai pemuda2 luar kota dari timur Indonesia, yg sedang menempuh kuliah di Malang.

2. Lapangan Cengger Ayam
Berada di jalan cengger ayam , kota Malang. Lapangan ini diapit kantor kecamatan Lowokwaru dan SMAN 7 Malang. Dari Kedawung, belok al Hikam, terus belok kiri utk menjumpainya. Lapangan yg paling byk dipakai hingga kini , dari kegiatan olahraga harian hingga kompetisi

3. Lapangan Amprong
Lapangan di jalan amprong ini juga merupakan lapangan kebanggaan warga sanan. Salah satu yg terluas dan memiliki  lapangan utk olahraga lain di salah satu sudutnya. Selain lapangan sepakbola, ada lapangan voli, badminton dan terkadang dipakai tenis meja.
Lokasi lapangan ini berada dekat SDN bunulrejo 2, dan rumah penduduk, didukung nuansa sejuk disekitarnya
Lapangan ini nyaris tidak mengalami perubahan, hanya disekelilingnya skrg dipasang jaring, yg kemungkinan utk mencegah bola keluar ke rumah penduduk. Bisa dicapai dari jl bengawan solo, kemudian masuk jalan sebelah SMPN 20

4. Lapangan Sampo

Nah ini yg terakhir
Lapangan legendaris ini adalah tempat lahirnya ARMADA 86, atau AREMA. Disinilah dulu tim AREMA ditumbuhkan dgn  kedekatan. Lokasinya berada di jalan Sempu, atau jalan kepulauan. Dari SMAN 5 atau SMKN 4, masuk lurus di jalan samping markas Angkatan Laut
Bangunan besar itu SMP 18, dulunya jika tidak salah sekolah rakyat atau sekolah teknik (ST) , saya sedikit lupa.
Di area lapangan ini tersedia pula lapangan voli. Lokasinya yg dekat dgn kampung membuat lapangan ini terjaga dan populer. Diarah utaranya ada banyak warung, yg lumayan salah satunya soto banjar


Demikian lapangan2 yg masih bertahan di tengah kota Malang. Berada di gempuran jaman, lapangan ini memegang peran penting perkembangan masyarakat kota Malang. Beruntunglah anda yg bertempat tinggal tidak jauh dari salah satu lapangan di atas

Merbabu Family Park

 Setelah taman Merjosari, pemkot rupanya tengah gencar membangun nuansa serupa di beberapa spot kota Malang. Lokasi hiburan keluarga berupa taman dgn berbagai perniknya kini juga hadir di Jl Merbabu. Bersebelahan dgn hutan kota Malabar, lokasi ini menjadi favorit baru masyarakat.

Yap, taman Merbabu ini dibangun oleh Beiersdorf, yg punya produk nivea dan hansaplast kalo tidak salah. Dari penampakan awal ada kesan wah yg saya tangkap, serupa taman2 di luar negeri .
Parkir sepeda disediakan pula, namun sepertinya pagi itu yg berminat mengayuh sepeda cuma 2 orang. Pemilik federal sebelah entah yg mana orangnya

Nah ini yg patut diacungi jempol. Sebelum dibangun taman, tempat ini dulunya lapangan , yg sering dipakai berbagai kegiatan apa saja, dari upacara pramuka hingga main sepakbola. Ternyata itu tidak dilupakan oleh pembangun utk para tunas pecinta sepakbola, dibangun juga lapangan mini beserta tribun mini pula. Kantin mini dimana ya?

Dari yg sudah manula hingga yg masih suka ngompol tumplek blek disini. Seperti tampak di foto ada arena senam kayuh ,dan ada pula tempat main pasir. Main pasir/tanah itu hal yg tidak mungkin dipisahkan dari anak kecil, karena keingintahuan mereka suka mengorek apa saja , atau membuat susunan dari apapun.
Banyak masyarakat berbagai susunan yg merindukan hiburan murah seperti taman Merbabu. Lokasi refreshing tengah kota yg mampu menjawab kebutuhan dasar akan hiburan, serta bersosialisasi langsung bersama orang terdekat dan masyarakat.
Melihat gelak tawa, keeratan yg ditunjukkan beberapa keluarga yg berkunjung, sungguh saya pikir inilah hal yg saat ini perlu digiatkan.  Berkumpul bersama orang terdekat, sekaligus orang banyak di luar sana, berinteraksi langsung dgn kegiatan yg membutuhkan tatap muka, agar kita tidak lupa bagaimana raut muka diri kita.
Yang murah tentulah relatif, bercuci mata di mall, hanya melihat saja tnp membeli bisa jadi cukup menyenangkan bagi saya .Bagi orang lain, hiburan murah bisa jadi berada di angka terbawah 50rb. Namun pada intinya, yg dikejar tentulah ada pada poin yg sama.
Dan dari kunjungan pada taman merbabu ini, saya cukup senang

Pulosari Kuliner

Saat dari arah jl Wilis, lurus terus sampai perempatan, anda akan menemukan pusat kuliner tertua di kota Malang. Tempat yg sangat mentereng di tahun 90 an ini, lumayan jaya di masa lalu. Seiring dengan berkembangnya wisata kuliner di Malang, tempat ini tidak lantas ditinggalkan penggemar kuliner. 
 Selain jagung bakar istimewa, ada cabang bakso President, olahan sedap bebek Prasaja, maupun nasi goreng jawa. Saat malam, lokasi pulosari sangat mendukung utk bersantap sambil bersantai. Harganya cukup menengah




Rumah di depan Pulosari. Jika dari arah kawi, anda bisa lurus terus ke arah barat, kawi atas, hingga mencapai Giant. Belok kiri, maka anda akan menemukan pulosari.
Selamat mencoba